Surabaya, pens.ac.id – Guna mengapresiasi hasil dari proses yang telah dilakukan peserta dalam ajang IES 2019, sebanyak 100 paper dan 20 poster telah dinilai oleh tim juri untuk dipilih beberapa yang terbaik. Pada kesempatan ini (27/9), Dr. Sritrusta Sukaridhoto, Ph.D. turut mengumumkan karya-karya terbaik yang mendapatkan predikat best paper tahun ini. Turut dihadiri keynote speakers, tim panelis, serta para peserta, kegiatan berlangsung di Ballroom Sheraton Surabaya.

Pengumuman ini merupakan saat yang ditunggu-tunggu. Dihadapan para undangan, keynote speaker, dan para peserta, satu persatu kategori dibacakan. Sebanyak sembilan dari 100 paper dari berbagai fokusan atau track berhasil dinobatkan menjadi peraih Best Paper Award IES 2019.

Sembilan judul peraih Best Paper Award ini yaitu :

  1. Multistage Wind Turbine Capability to The Rotor Axial Distance Changes
  2. A study for Estimation of Bio Organism content in Aquaculture Pond Based on Image Color and Light Intensity
  3. An Implementation of Shared Symmetric Key generation Extracted from received Signal Strength in Vehicle to Infrastructure Communication
  4. 2D Mapping and Localization using Laser range Finder for Omnidirectional Mobile Robot
  5. Feature Extraction of Tomato Growth Model using Greenhouse Monitoring System
  6. An Analytical Relationship Retrieval Scenario with Temporal Information Data Approaching to Plastic Waste-Leaks into Marine Environments
  7. Designing of a Smart Collar for a dairy Cow Behavior Monitoring with Application Monitoring in Microservices and Internet of Things-Based System Class Activation Mapping-Based Systems
  8. Class Activation Mapping-based Car Sallency Region and Detection for In-Vehicle Surveillance
  9. Moving Objects Counting Dashboard Web Application Design

Usai pembacaan Best Paper Award, para peraih penghargaan ini melakukan foto bersama. Diharapkan ditahun kedepannya, akan lebih banyak lagi paper-paper yang berkualitas untuk disajikan dan dikaji oleh para peserta maupun tim panelis. “Saya bersyukur, ini sebuah rezeki tak terduga. Saya tidak menyangka akan memperoleh penghargaan ini. Semoga kedepannya bisa dikembangkan untuk syarat kelulusan dengan submit jurnal,” ujar Luthfi Aminullah.