Surabaya, pens.ac.id – Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Kampus Gunung Kidul menjadi lokasi penilaian akhir dari Kompetisi Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024. Penutupan dari kompetisi bergengsi tersebut dilangsungkan pada Kamis (19/9). Diikuti oleh 100 tim dari 40 perguruan tinggi di Indonesia, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mengirim tiga delegasi yang berhasil lolos ke tahap nasional, yaitu Tim ESPYRO di cabang Fixed Wing, Tim EMIRO di cabang Vertical Take-Off and Landing (VTOL), dan Tim EFRISA di cabang Technology Development. Dari ketiga delegasi tersebut, Tim EFRISA meraih Juara 3 pada cabang Technology Development.

Inovasi yang diusung oleh Tim EFRISA berupa pesawat hibrida dengan menggabungkan teknologi sayap tetap (fixed wing) dan baling-baling (rotary wing). Pesawat ini mampu melakukan lepas landas secara vertikal menggunakan teknologi Vertical Take-Off and Landing (VTOL), kemudian bertransisi ke mode sayap tetap setelah mencapai ketinggian lima meter. Inovasi ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi tim selama enam bulan, dengan dukungan penuh dari PENS berupa fasilitas laboratorium, pendanaan, hingga biaya transportasi.

Meskipun dihadapkan pada tantangan koordinasi dalam tim besar yang beranggotakan 13 orang, Yusuf Rifa’i selaku Ketua Tim EFRISA mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian tersebut. “Prestasi ini menjadi pijakan awal bagi kami untuk terus belajar dan berinovasi. Dengan penyempurnaan yang lebih mendalam, kami berharap dapat berkompetisi lebih unggul di ajang-ajang mendatang,” tutur Yusuf.

Persaingan ketat dengan tim dari kampus unggulan, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menuntut semua delegasi PENS terutama Tim EFRISA untuk terus menciptakan inovasi yang berguna bagi masyarakat. Dengan optimis menyusun strategi ke depan, Yusuf mengemukakan, “KRTI bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga wadah bagi mahasiswa untuk belajar, berinovasi, dan memperkenalkan teknologi kepada masyarakat luas. Kompetisi ini menjadi peluang emas untuk meningkatkan branding kampus dan membangun reputasi di bidang teknologi pesawat tanpa awak,” jelasnya.

Kompetisi KRTI ini diharapkan dapat terus menjadi sarana strategis dalam mengembangkan kompetensi mahasiswa di bidang teknologi pesawat tanpa awak. Selain itu, ajang ini juga diharapkan mampu memperkuat reputasi PENS sebagai institusi pendidikan tinggi yang mampu bersaing dengan perguruan tinggi terkemuka lainnya di Indonesia. Keikutsertaan dalam kompetisi ini tidak hanya untuk membangun inovasi yang berkelanjutan, tetapi juga mendorong kontribusi nyata dalam kemajuan teknologi nasional serta memperluas pengaruh di ranah akademik dan industri.