Surabaya, pens.ac.id – Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Aliridho Barakbah, S.Kom., Ph.D. resmi membuka Program Non Degree Peningkatan Kompetensi Dosen (NDPKD) Vokasi 2024 pada Selasa (24/9). Sebanyak 89 peserta yang merupakan dosen dari perguruan tinggi vokasi (PTV) se-Indonesia turut hadir dalam agenda yang dihelat di Ruang MPH Hotel Elmi Surabaya. Membuka delapan skema pelatihan dan sertifikasi, kegiatan ini berlangsung selama tujuh hari dan akan berakhir pada Kamis (3/10). Berkolaborasi bersama sejumlah mitra industri, PENS membekali para peserta dengan berbagai kompetensi nonformal di bidang teknologi.

Pada tahun ini, PENS kembali mendapat kepercayaan dari Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi sebagai salah satu politeknik pelaksana program NDPKD Vokasi 2024. Pembacaan laporan kegiatan oleh Wakil Direktur Bidang Kerja Sama dan Teknologi, Prof. Amang Sudarsono, S.T., Ph.D. mengawali pembukaan program tersebut. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan serta pemukulan gong secara simbolis oleh Direktur PENS. Tidak sendiri, Wakil Direktur Bidang Kerja Sama dan Teknologi beserta perwakilan dari mitra industri turut mendampingi pada prosesi ini. Usai rangkaian pembukaan, para peserta dan pemateri berpindah ke breaking room masing-masing untuk memulai kegiatan pelatihan sesuai dengan skema yang diikuti.

Berorientasi pada peningkatan kualitas pendidikan vokasi, NDPKD Vokasi 2024 menyediakan delapan skema pelatihan yang terbagi menjadi dua jenis sertifikasi. Pelatihan dengan sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) meliputi skema pelatihan Information Technology (IT) Governance/Control Objectives for Information Technologies (COBIT) 2019, IT Infrastructure Library Fundamental Knowledge for Certification V.4, dan Data Science. Kemudian, terdapat skema pelatihan Internet of Things (IoT) for Industry oleh Advantech, MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) and MikroTik Certified Routing Engineer (MTCRE), Artificial Intelligence, serta Certified Ethical Hacker (CEH) dengan sertifikasi berstandar internasional. Dalam menyelenggarakan skema-skema pelatihan tersebut, PENS menggandeng mitra kerja sama dari dalam dan luar negeri guna kemajuan era industri 5.0 saat ini. “Selain mengandalkan para dosen PENS dengan bidang keahliannya masing-masing, kami juga memanfaatkan mitra yang hubungan kerja samanya telah kami inisiasi sejak lama. Jadi, ini bukan kegiatan pertama yang melibatkan mereka,” ungkap Hani’ah Mahmudah, S.T., M.T. selaku Kepala Unit Peningkatan dan Uji Kompetensi sekaligus koordinator program tersebut.

Diadakannya kegiatan pelatihan dan sertifikasi kompetensi ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi para dosen sebagai peserta, melainkan juga bagi mahasiswa dalam bentuk inovasi serta variasi baru pada pembelajaran di Perguruan Tinggi Vokasi seluruh Indonesia. “Melalui pelatihan ini, kami banyak memperoleh ilmu baru mengenai perkembangan teknologi terkini. Semoga ketika pengetahuan ini kami salurkan ke mahasiswa, dapat mendukung dan mengembangkan pembelajaran mereka,” tutur Imanuel Christian Mauko, dosen Program Studi Diploma III Teknik Elektronika Politeknik Negeri Kupang (PNK), sebagai salah satu peserta skema IoT for Industry.