Surabaya, pens.ac.id – Kurangnya akses layanan kesehatan di Indonesia, membuat Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) SIMOCI menciptakan sistem monitoring kondisi pasien dengan Computer Vision-Internet of Things. Inovasi ini disajikan untuk mempermudah akses konsultasi antara pasien pasca rawat inap dengan tenaga medis. Terobosan tersebut akan dipresentasikan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 di Universitas Airlangga selama lima hari, sejak Senin hingga Jumat (14-18/10).

Hadirkan inovasi di bidang kesehatan, Tim SIMOCI yang terdiri dari Muhammad Arif Diki Kurniawan, Rohman Aditya, Dimas Firmansyah, Ira Adi Nata, dan Michel Ehan Refangga menciptakan dua sistem berbeda, yaitu SIMOCI Digital Box dan SIMOCI Mobile Apps. Terobosan ini meliputi komponen hardware berupa sensor tensimeter, sensor suhu, sensor load cell, dan sensor kamera yang terpasang di SIMOCI Digital Box. Sensor-sensor tersebut diintegrasikan dengan teknologi Computer Vision untuk mengidentifikasi variabel yang dibutuhkan, seperti sistolik, diastolik, berat badan, suhu, tinggi badan, dan data fisik. Kemudian, dari macam variabel ini akan diklasifikasikan menggunakan supervised learning melalui foto yang didapatkan. Hasil identifikasi tersebut digunakan sebagai objek analisis dokter melalui SIMOCI Mobile Apps. “Kami memanfaatkan SIMOCI Mobile Apps untuk mempermudah dokter menganalisis dan mendiagnosis keadaan si pasien melalui variabel yang diperoleh,” ungkap Dimas, salah satu anggota Tim SIMOCI.

Melalui terobosan ini, tim yang didampingi oleh M. Nizar Habibi, S.ST., M.Tr.T. berhasil melaju hingga PIMNAS ke-37. Keberhasilan tersebut juga merupakan hasil dukungan dari berbagai pihak, diantaranya Dokter Budi Utomo sebagai narasumber kesehatan dan rekan dari program studi kesehatan selaku penyedia alat kedokteran. Dengan semangat inovasi yang berkelanjutan, Tim SIMOCI akan terus berkomitmen untuk meningkatkan inovasinya dalam membantu menyelesaikan persoalan di masyarakat. “Kami berharap dengan adanya inovasi SIMOCI, akses layanan kesehatan di Indonesia dapat diterapkan secara merata khususnya di bagian pelosok negeri,” tutup Rohman, salah satu anggota Tim SIMOCI.