Surabaya, pens.ac.id –  Sebagai bentuk pencerdasan kepada mahasiswa mengenai salah satu peran fungsi mahasiswa yakni  agent of change, kementerian Sosial Kebangsaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) telah usai menghelat Sekolah Politeknokrat Chapter 1 pada Sabtu (31/8-1/9). Bertajuk “Menuju Sinergi Pergerakan Mahasiswa”, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 42 mahasiswa dari berbagai jurusan. Perhelatan kegiatan tersebut, bertempat di Ruang A301 Gedung D4 PENS.

Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Presiden BEM PENS 2019 yakni Mochammad Fadhila Rais kemudian dilanjutkan oleh Wahyu Septiyanto selaku ketua pelaksana. ” Adanya kegiatan ini untuk memberikan wawasan  pentingnya mengembalikan peran fungsi mahasiswa yang sebenarnya mahasiswa juga perlu mengabdi pada masyarakat serta paham bahwa mahasiswa adalah pioneer sebuah perubahan,” tuturnya. Terdapat pula beberapa materi yang dipaparkan dalam kegiatan ini. Diantaranya penyampaian materi dari M.Luthfi Hardiawan selaku Presbem ITS mengenai peran fungsi mahasiswa, yang dilanjutkan dengan materi pentingnya literasi oleh ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) PENS 2016 yakni Lutfansyah M.

Selain itu, untuk mengenalkan pendidikan vokasi terutama di ruang lingkup Politeknik, Paminto Nugroho selaku Presbem PENS 2017 sekaligus Sekjend FKMPI turut menyampaikan materi. Selanjutnya guna membuka kepekaan para  mahasiswa perihal isu yang tengah dibincangkan masyarakat sekitar, terdapat pula pembahasan mengenai sinergi pergerakan. Dimana materi tersebut disampaikan oleh Heri Al Ghifari yang merupakan Menko Pergerakan EM Universitas Brawijaya 2017/2018. Setelah itu materi terakhir pun mengenai kajian strategis oleh M. Abdurrohim A, Menko Pergerakan BEM ITS 2017/2018.

Disetiap materi, ada pula sesi diskusi untuk membahas berbagai persoalan yang  telah dijelaskan. Mahasiswa pun tampak serius selama berlangsungnya penyampaian materi. ” Semoga kedepannya acara ini selalu tetap ada demi dapat mencerdaskan mahasiswa dan memperjuangkan hak-hak masyarakat marjinal secara umum,” imbuh Wahyu. Tidak berhenti disitu, pada (6,8/9) nantinya akan ada Chapter 2, Dimana mahasiswa akan melakukan social experiment ke masyarakat dan mengkaji mengenai isu yang sedang hangat diperbincangkan di wilayah tersebut.