Pada workshop ini, Eri mengajak para peserta menyelami dunia fotografi jurnalistik dari perspektif yang beragam. Baginya, fotografi jurnalistik bukan hanya soal menangkap momen, melainkan juga menyampaikan cerita secara jujur dan penuh emosi. “Sebuah foto mungkin tidak dapat menggantikan penjelasan verbal yang didapat jurnalis pada saat di lapangan. Namun, melalui kemampuan visualisasi dan keterangan dari peristiwa yang tertangkap dalam foto, sebuah gambar dapat mengungkapkan pandangan yang jujur,” ungkap Eri. Eri juga berbagi wawasan mengenai kategori dalam fotografi jurnalistik, seperti sport news dan human interest, yang sering kali mengungkap sisi emosional dari sebuah peristiwa.
Setelah sesi materi, peserta diberikan challenge oleh Eri untuk menghasilkan foto yang merepresentasikan nilai-nilai fotografi jurnalistik. Foto terbaik akan menerima hadiah dari narasumber sebagai apresiasi atas keterampilan yang mereka tunjukkan. Workshop ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada Eri oleh pembina ENT, Muhammad Bachtiar Dzulfikar, A.Md.Kom. “Dengan mengikuti workshop ini, harapannya para mahasiswa dapat belajar bagaimana cara pengambilan foto yang tidak hanya indah dilihat, tetapi juga mampu menyampaikan pesan dan emosi mendalam kepada publik,” ungkap Bachtiar.