HIMPUNAN SISTEM PEMBANGKIT ENERGI

Himpunan Mahasiswa Sistem Pembangkit Energi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya atau yang lebih dikenal sebagai HIMA ENERGI PENS merupakan sebuah organisasi kemahasiswaan di tingkat program studi yang berdiri di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya tepatnya pada Program Studi D4 Sistem Pembangkit Energi. Prodi ini sendiri didirikan pada tahun 2011, yang menjadikan mahasiswa SPE angkatan pertama menjadi mahasiswa baru dengan program studi yang baru juga dalam lingkungan kampus PENS, dan tentunya di lingkup KM PENS-ITS. Hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan baru, bagaimana dengan proses pengembangan mahasiswa baru ini, dikarenakan dari segi keprofesian Program Studi Teknik Elektro Industri paling mendekati dengan Program Studi Sistem Pembangkit Energi maka diputuskan bahwa mahasiswa SPE dinaungi oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Eletro Industri (HIMA ELIN).

 Bertepatan pada tahun 2012 diadakan pergantian sistem didalam manajemen kampus dengan munculnya departemen-departemen yang menaungi program studi. Dengan pertimbangan kesesuaian secara materi pendidikan maka diputuskan program studi Sistem Pembangkit Energi dan program studi Teknik Mekatronika berada dalam satu naungan departemen yaitu Departemen Teknik Mekanika dan Energi, sehingga pengembangan kemahasiswaan SPE dialihkan ke Himpunan Mahasiswa Teknik Mekatronika (HIMA MEKA).

Seiring berjalannya waktu, mahasiswa SPE mulai berkembang dan mengetahui akan ranah pengembangan yang lebih sesuai dengan keprofesiannya. Maka dari itu mahasiswa SPE mengusulkan untuk dilakukan pembentukan himpunannya sendiri. Alasan mendasar mengapa dirasa perlu adanya sebuah himpunan adalah mahasiswa SPE kurang bisa mengembangkan potensi yang sesuai dengan karakter dan corak budaya yang ada di SPE, lalu kurang adanya kesetaraan hak dalam bidang keorganisasian antara prodi yang telah memiliki himpunan dengan prodi yang belum memiliki himpunan. Hal inilah yang membuat mahasiswa SPE merasa perlu adanya sebuah himpunan untuk memperoleh kesetaraan hak yang sama dengan mahasiswa prodi lain dari segi keorganisasian.

Selama mahasiswa SPE dinaungi oleh HIMA MEKA, mahasiswa SPE menunjukkan prestasi keorganisasian yang sangat baik dilihat dari apa yang dicapai oleh angkatan 2011 hingga 2013, hal inilah yang membuat mahasiswa SPE menyimpulkan bahwa sumber daya mahasiswa yang dimiliki sudah memadai dan mampu, oleh karena itu dirasa secara kesiapan mahasiswa SPE sudah mampu menjalankan sebuah himpunan. Namun karena dari pihak HIMA MEKA merasa bahwa kesiapan dari mahasiswa SPE untuk membentuk sebuah himpunan masih kurang maka dari pihak BEM melalui Kementrian Dalam Negeri melakukan mediasi diantara kedua belah pihak. Pada akhirnya disepakati untuk membentuk Badan Semi Otonom yang lebih dikenal dengan BSO SPE yang berfungsi untuk mewadahi mahasiswa SPE dalam mengembangkan minat dan bakatnya dalam berorganisasi dan untuk mempersiapkan segala kebutuhan untuk mendirikan sebuah himpunan.

Pada akhirnya, dengan berdirinya BSO SPE mahasiswa SPE lebih aktif dalam mempersiapkan segala kebutuhan pendirian himpunan, hal ini ditandai dengan dibentuknya sebuah badan independen di dalam BSO SPE yaitu Panitia Persiapan Pendirian Himpunan (P3H). Usaha yang dilakukan diantaranya memenuhi persyaratan secara administratif untuk mendapatkan pengakuan secara de jure dari pihak manajemen kampus berupa surat keputusan direktur. Hal lainnya adalah menggalang pengakuan secara de facto dari ormawa lain yang ada di KM PENS-ITS melalui kunjungan dan forum komunikasi. Dan akhirnya setelah seluruh kelengkapan sebuah himpunan terpenuhi dan pengakuan dari seluruh elemen KM PENS-ITS telah didapatkan, tepat pada tanggal 29 Desember 2014 berdirilah secara resmi Himpunan Mahasiswa Sistem Pembangkit Energi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya sesuai dengan SK Direktur No.4297.01/PI.14/KM/2014 yang kemudian dideklarasikan pada 12 Januari 2015.

Filosofi Lambang HIMA Energi

Lambang HIMA ENERGI PENS dapat dimaknai secara dua aspek, yakni secara filosofi lambang dan definisi lambang. Dimana kedua aspek tersebut saling berkaitan.

Aspek filosofi lambang dimaknai dari asal muasal pembuatan lambang. Lambang HIMA ENERGI PENS memiliki dua unsur warna, yakni coklat dan hijau yang terinspirasi dari warna identitas harian mahasiswa SPE. Warna coklat secara secara historis muncul dari adopsi warna cattle pack angkatan 2011 dan Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Energi Indonesia (FKMTEI). Sedangkan warna hijau muncul dari warna cattle pack angkatan 2012 (hingga sekarang) yang diadopsi dari warna favorit Ketua Program Studi Sistem Pembangkit Energi (Bapak Joke Pratilastiarso) dan kebetulan sesuai dengan warna Departemen Teknik Mekanika dan Energi (DTME). Kedua warna inilah yang dikemudian hari menginspirasi warna dasar lambang HIMA ENERGI PENS. Untuk Struktur Lambang HIMA ENERGI PENS, dikreasikan oleh Adri Dewangga Wicaksono (salah satu P3H dari angkatan 2011) yang dibantu salah satu angkatan 2013 atas sumbangsih kreasinya dalam sayembara lambang himpunan pada tahun 2014.

Dari sisi aspek definisi lambang dapat dimaknai secara esensial sesuai dengan yang dirumuskan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) HIMA ENERGI PENS. Menurut Anggaran Dasar BAB VII perihal atribut, pasal 16A dan 16B. Dimana pada pasal 16A dijelaskan bahwa : Lambang HIMA ENERGI PENS berbentuk vektor api yang saling terangkai membentuk huruf “E”, Vektor api berwarna coklat yang kearah kanan berjumlah tiga dan vektor api yang berwarna hijau kearah kiri, Dibawah lambang himpunan terdapat tulisan “HIMA ENERGI” dengan font brave.

Sedangkan pada pasal 16B dijelaskan bahwa : Vektor api memiliki arti semangat, Vektor api yang terangkai berbentuk huruf “E” mewakili kata ENERGI, Warna vektor api merupakan kombinasi warna coklat dan hijau dimana warna coklat memiliki arti netral (bijaksana) dan warna hijau memiliki arti natural, Font brave dipilih dengan maksud sebagai asosiasi sifat berani, Coklat berasal dari warna tanah, merupakan implementasi dari impartial yakni tidak memihak.

Selain itu, secara turun temurun kombinasi bentuk vektor api berwarna coklat dan hijau juga menandakan bahwa warna hijau adalah asosiasi angkatan yang memegang amanah dalam kepengurusan sebagai Badan Pengurus (terutama Jajaran Kabinet dari tingkat 3) untuk mengayomi dan menjaga anggota himpunan yang lain. Sedangkan anggota himpunan yang dijaga (tingkat 1,2, dan 4) diasosiasikan dengan warna coklat.